Faktor User Interface, Usability, dan User Experience pada perancangan website dalam konteks Interaksi Manusia-Komputer (IMK)

Ditulis oleh Astria Hindratmo (2509 205 201), Mahasiswa Pascasarjana Teknik Industri, ITS 

              Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) pada dasarnya merupakan suatu interaksi  timbal balik antara manusia dengan komputer yang mempunyai tujuan mempermudah manusia mengoperasikan komputer. Timbal baliknya berupa output dari sistem komputer tersebut. Hubungan timbal balik ini, terjadi karena karena pengguna atau manusia melakukan perintah (input) lalu komputer memberikan suatu feedback berupa hasil (output) dari perintah tersebut. Kajian sistem IMK berhubungan desain, implementasi serta evaluasi sistem komputer, sehingga memudahkan manusia dalam penggunaannya (Interaksi Manusia Komputer 2011). Apalikasi dari IMK sangat banyak sekali jenisnya, salah satu aplikasi yang berhubungan sistem IMK yaitu perancangan situs atau website. Pada kasus perancangan website ini, beberapa hal perlu dipertimbangkan seperti bagaimana membuat desain antar muka (interface) yang menarik, bagaimana membuat agar website tersebut menjadi nyaman dalam interaksinya serta bagaimana website tersebut mudah untuk digunakan. Dari permasalahan tersebut, peranan sistem IMK menjadi hal yang sangat penting. Dimana, sistem IMK sesuai dengan tujuannya yaitu mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan komputer, maka beberapa faktor terpenting dari IMK seperti user interface, usability dan user experience perlu dipertimbangkan dalam perancangan suatu website (Larasati 2010).  Adapun penjelasan maupun studi kasus yang berhubungan dengan ketiga faktor tersebut yaitu :

1.      User Interface (UI)

               User Interface (UI) merupakan suatu sistem yang merupakan bagian terpenting dari setiap program, karena menentukan seberapa mudah program tersebut menberikan respon atau timbal balik dari yang diperintahkan pengguna (User interface 2012). Selain itu UI merupakan sistem yang komplek karena dikendalikan oleh pengguna dan merupakan tahap persiapan rancang bangun dari implementasi (Sabariah n.d.). Sedangkan tujuan dari UI membuat interaksi yang baik dan menyenangkan (Larasati 2010). Berdasarkan Susanto (2011), desain UI yang baik memiliki karakteristik standarisasi terhadap sifat interface yang berbeda, integrasi antara aplikasi dan software, konsistensi terhadap suatu aplikasi dan portabilitas yang merupakan dimungkinkanya data dikonversi pada berbagai hardware dan software. User Interface sendiri selalu dikaitkan dengan tampilan layar, sebab desain yang baik menjadi indikator terpenting untuk membuat pengguna merasa tertarik menggunakan website tersebut (Larasati 2010). Selain itu juga faktor estetika perangkat, waktu respon dan konten menjadi bagian terpenting untuk terciptanya UI yang baik. Contoh kasus mengenai user interface pada gambar 1 yaitu tampilan website Universitas Indonesia (www.ui.ac.id) dan gambar 2 tampilan website Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (www.its.ac.id).

Berdasarkan gambar 1 :

Tampilan desain website Univ.Indonesia sangat baik dari segi User Interface. Sebab tampilan desain simple, informasi yang ditampilkan tertata rapi seperti informasi fakultas letaknya di bawah, informasi berupa berita disebelah kanan, dan sebelah kiri mengenai informasi utama universitas. Sehingga, memudahkan pengguna dalam interaksinya untuk mengetahui informasi yang ada . Selain itu, gambar tampilan (background) ternyata gambar yang dapat berubah-rubah setiap detik yang ternyata berupa informasi dan disertai dengan linknya. Sehingga, dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi yang ada dengan mengklik gambar tersebut tanpa harus melalui menu utama. Website dapat dilihat dalam satu tampilan layar monitor, sehingga memudahkan pengguna utuk melihat seluruh tampilan website sekaligus.

Berdasarkan gambar 2 :

Tampilan desain website ITS kurang baik dari segi User Interface. Hal tersebut dikarenakan beberapa informasi atau berita letaknya tidak mengelompok atau terkesan tidak rapi dalam menempatkan informasi yang ada. Hal tersebut akan membingungkan pengguna website jika ingin mencari informasi. Selain itu, tampilan website terlalu banyak gambar yang memakan banyak tempat, sehingga website tidak bisa dilihat dalam satu tampilan layar monitor. Hal tersebut akan menyulitkan pengguna jika ingin melihat seluruh isi atau informasi dari website tersebut. Lalu dengan banyaknya tampilan gambar pada website akan menjadi tidak menarik bila dilihat.

2. Usability

             Usability pada dasarnya berguna atau dapat digunakan. Jadi, Usability dalam kaitan dengan IMK merupakan suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik apabila dipergunakan secara maksimal oleh pengguna, sehingga semua kemampuan sistem dapat dapat bermanfaat secara maksimal (Afriani 2010). Menurut Nielsen (1994) dari Larasati (2010), usability memiliki lima komponen yaitu :

  1. Learnability : Seberapa mudah bagi pengguna memahami saat pertama kali melihat.
  2. Efficiency : Seberapa cepat dapat menyelesaikan perintah (input).
  3. Memorability : Saat pengguna menggunakan lagi seberapa ingat (terbisa) terhadap penggunaanya.
  4. Errors : Berapa banyak kesalahan yang diperbuat saat menggunakannya.
  5. Satisfaction : Seberapa nyaman pengguna dengan antarmuka tersebut.

Sedangkan tujuan dari usability pada dasarnya efektif, efisien, aman pada penggunaannya, mudah untuk dipelajari/dipahami, diingat,  serta memiliki utilitas yang baik (Larasati 2010).

Berdasarkan gambar 3 dari aspek usability :

Learnability : Pada tampilan menenuhi aspek learnability, dimana pengelompokan informasi berdasarkan letaknya akan dapat dengan mudah dipahami pengguna yang pertama kali melihat (belum pernah akses sebelumnya). Jadi, pengguna tinggal melihat disebelah mana informasi yang diingingakan.

Efficiency      :  Pada website Univ. Indonesia aspek efficiency kurang memenuhi, informasi tertata rapi tetapi terlalu banyak link untuk mengetahui informasi yang di butuhkan pengguna. Contoh pengguna membutuhkan informasi pendaftaran (biaya dan persyaratan) S2 Teknik Industri. Dimana langkahnya masuk web UI cari menu masuk link pendaftaran lalu muncul beberapa link (SIMAK/seleksi masuk UI, biaya pendidikan, dsb) pilih link SIMAK. Kemudian pilih link pendaftaran magister, barulah muncul beberapa link lagi ( link Jadwal, link persyaratan, link daftar program studi) lalu pilih salah satu link yaitu link persyaratan.  Setelah muncul beberapa link seperti (link biaya pendaftaran, peryaratan, daftar prodi,dll), lalu pilih salah satu link misal link peryaratan , kemudian  baru muncul informasi  hanya persyaratan saja. Jadi 4 kali masuk link baru bisa dapat informasi tersebut.

Memorability : Website Univ. Indonesia kurang memenuhi aspek memorability. Karena terlalu banyak link untuk mendapat suatu informasi, mengakibatkan memorabilty atau daya ingat pengguna saat menggunakan lagi menjadi kecil (susah untuk diingat).

Errors         : Aspek error terhadap penggunaan website akan tinggi karena terlalu banyak link untuk mengetahui sebuah informasi.

Satisfaction  : Aspek satisfaction atau kenyamanan terhadap bentuk tampilan sangat baik karena tampilannya terlihat simple.

Berdasarkan gambar 4 dari aspek usability :

Learnability : Aspek learnability masih kurang, dimana terdapat informasi yang letaknya berbeda (tidak mengelompok) yang menyebabkan pengguna yang belum pernah lihat sebelumnya akan terasa membinggungkan. Nama fakultas disingkat, dimana pengguna yang belum tahu sebelumnya akan merasa kesulitan untuk mengetahui info jurusan yang ingin dituju tergabung dalam fakultas mana.

Efficiency      : Cukup memenuhi aspek efficiency, dikarenakan tidak terlalu banyak link atau sangat cepat dan mudah  untuk mengetahui informasi yang di butuhkan pengguna. Contoh pengguna membutuhkan informasi pendaftaran (biaya dan persyaratan) S2 Teknik Industri. Dimana langkahnya masuk web ITS, kemudian masuk link Pascasarjana lalu muncul web pascasarjana. Setelah itu, masuk link pendaftaran dan beasiswa dan    muncul beberapa link lagi seperti (jalur masuk dengan biaya sendiri, BPPS,BU),  pilih salah satu link misalnya link biaya sendiri. Setelah itu barulah muncul semua informasi didapat secara sekaligus baik syarat, biaya maupun jadwal seleksi. Jadi, cuma 3 kali masuk link munculah informasi yang diinginkan.

Memorability   : Aspek memorability terhadap pengguna sangat baik karena untuk mendapatkan suatu informasi tidak terlalu banyak link.

Errors           : Aspek error terhadap penggunaan website sangat minim karena tidak terlalu banyak link untuk mengetahui sebuah informasi apabila pengguna sudah pernah mengakses sebelumnya.Tetapi untuk pengguna baru tingkat error cukup tinggi karena letak menu informasinya pada tampilan awal tidak tertata rapi.

Satisfaction           : Aspek satisfaction atau kenyamanan terhadap bentuk tampilan kurang baik karena tampilannya tidak terlihat simple dan  terlalu banyak informasi yang tidak mengelompok tempatnya.

3.  User Experience

            User Experience pada dasarnya istilah pengalaman pengguna merasakan suatu barang dan jasa yang efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan IMK yaitu bagaimana pengguna merasakan kemudahan dan efisiensi dari sebuah sistem (User experience 2012). Indikator dari user experience adalah seberapa cepat pengguna menggunakan dan terbiasa dengan interface (Larasati 2010). Menurut Larasati (2010), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi user experience :

a)     Bagaimana sebuah situs didesain sesuai dengan keinginan/tujuan awal

Dari contoh kasus, dimana untuk tampilan website Univ. Indonesia didesain sangat sederhana atau simple serta letak menu informasi yang tertata rapi . Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pengguna baru atau mengguna lama dalam mengkases untuk mencari suatu informasi. Akan tetapi, pada kenyataannya terlalu banyak link sehingga cukup lama untuk mendapatkan suatu informasi. Sedangkan untuk website ITS, dimana beberapa informasi ditampilkan semua, baik dalam sebuah gambar maupun sebuah tulisan informasi terbaru ditampilkan pada tampilan awal. Sehingga terkesan tampilan tersebut kurang rapi. Dengan banyaknya informasi yang ditampilkan, Hal tersebut damaksudkan untuk mengurangi banyaknya link website untuk suatu informasi sehingga dapat memudahkan pengguna. Pada kenyataanya akan menyulitkan pengguna pertama karena harus mencari satu persatu link informasi yang dibutuhkan. Tetapi, hal tersebut akan memudahkan pengguna lama saat mengakses lagi karena tidak terlalu banyak link untuk mengetahui suatu informasi.

b)      Kemampuan dan keterbatasan situs

Pada kasus website Univ. Indonesia, memiliki kemampuan akses sangat mudah untuk mengetahui letak informasi yang dibutuhkan karena tertata dengan rapi, sehingga pengguna cepat paham. Akan tetapi, memiliki kelemahan pada segi pencarian informasi karena terlalu banyak link untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Sedangkan pada kasus website ITS, pengguna pertama cukup lama karena harus melihat satu persatu isi website. Hal tersebut karena letaknya beberapa informasi kurang rapi. Akan tetapi saat pengguna sudah terbiasa, maka akan sangat mudah karena tidak banyak link untuk sebuah informasi.

c)      Isi dan Tampilan situs

Pada kasus website Univ. Indonesia isi dari informasi sangat lengkap, sehingga pengguna merasa mudah dalam mengetahui informasi yang dibutuhkan. Selain itu tampilan juga sangat sederhana, sehingga memudahkan pengguna dalam memahami isi dari informasi tersebut. Sedangkan pada kasus website ITS, isi dari website sangat lengkap juga. Akan tetapi, tampilan kurang rapi karena banyak gambar dan informasi seperti agenda dan pengumuman letaknaya tidak mengelompok pada satu tempat. Ketidakrapian tersebut karena ingin menampilkan semua informasi yang ada tanpa melalui beberapa link yang yang cukup banyak. Hal tersebut untuk memudahkan pengguna baru dan memudahkan daya ingat untuk mengakses website bagi pengguna lama.

d)        Fungsionalitas situs

Pada kasus website Univ. Indonesia dan ITS dari aspek fungsionalitas cukup baik, dimana website mampu merespon dengan baik setiap perintah pengguna dengan cara memberikan informasi yang lengkap pada setiap menu yang ditampilkan.

Dari analisa kasus diatas, bahwa aspek interface, usability dan user experience sangat penting dan harus dipertimbangkan dalam desain suatu situs atau website. Hal tersebut akan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam interaksinya dengan Komputer.

Referensi :

Sabariah, M.K., Implikasi performansi profile pengguna terhadap perancangan antarmuka perangkat lunak. Jurnal UNIKOM vol.7, No.1

Nielsen, J. Mack, Robert L. Usability Inspection Methods. 1994. New York : John Wiley & Sons.

Interaksi Manusia Komputer, artikel wiki, 12 Desember 2011, <http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_manusia-komputer>.

Larasati, I 2010, Kajian web usability,weblog, 24 Juni 2010,<innel07.student.ipb.ac.id/…/kajianwebusabilitymyhobbytown-com>.

User interface, artikel wepodia, 2012, <http://www.webopedia.com/TERM/U/user_interface.html>.

Susanto, Y 2011, Apa itu imk,weblog, 31 Desember 2011, <http://duniafikom.blogspot.com/2011/12/apa-itu-imk.html>.

Dang, M 2000, User interface, April 2000, <http://searchsoa.techtarget.com/definition/user-interface>.

Afriani, D 2010, Prinsip-prinsip usability, weblog, 9 Desember 2010, <devieafriani.blogspot.com/2010/12/prinsip-prinsip-usability.html>.

User experience, artikel wiki, 19 Februari 2012, <http://en.wikipedia.org/wiki/User_experience?utm_ source= twitterfeed&utm_medium=twitter>

About apligo

Kumpulan referensi Aplikasi Ergonomi
This entry was posted in Artikel Ergonomi and tagged , . Bookmark the permalink.

2 Responses to Faktor User Interface, Usability, dan User Experience pada perancangan website dalam konteks Interaksi Manusia-Komputer (IMK)

  1. wachid says:

    perfect

Leave a comment