Ditulis Oleh : Wike Eriyandari (Mahasiswa Teknik Industri ITS)
Data statistik menunjukkan sekitar 75% kecelakaan penerbangan disebabkan oleh faktor manusia, dan human error menjadi risiko utama pada keamanan penerbangan. Oleh karenanya menjadi sangat penting untuk mempertimbangkan faktor manusia dalam dunia penerbangan.
Technique For Human Error Rate Prediction (THERP) merupakan salah satu teknik dalam human reliability analysis (HRA) yang digunakan untuk menilai risiko. Teknik tersebut sudah sangat sukses digunakan dalam industri nuklir dan sekarang ini digunakan secara luas untuk banyak aplikasi diluar industri nuklir, salah satunya yaitu digunakan untuk penilaian error pada awak pesawat.
Kemudian ditentukan human error probability (HEP). HEP ditentukan berdasarkan pendapat ahli, test analysis atau pengalaman. Pengaruh dari perbedaan individu dan lingkungan harus menjadi pertimbangan dalam penentuan Basic Human Error Probability (BHEP). BHEP merupakan probabilitas dari human error pada suatu tugas tertentu dengan rumus perhitungan sebagai berikut:
NHEP (nominal human error probability) merupakan probabilitas tanpa mempertimbangkan pengaruh lingkungan dan perbedaan individu, sedangkan PSF (performance shape factor) mempertimbangkan faktor lain.
Dari perhitungan HEP kemudian hasilnya akan menjadi feeedback untuk System Safety Assessment (SSA). System designer akan menentukan apakah hasilnya dapat diterima atau tidak, kemudian perbaikan dari design yang sudah ada akan dilakukan.
Salah satu penyebab human error pada awak pesawat adalah kelelahan. Konsekuensi yang ditimbulkan mungkin sangat berat, khususnya pada fase takeoff. Meskipun kelelahan tidak bisa diatasi dengan hardware design, namun dapat diatasi dengan jalan lain. Misalnya, kafein merupakan obat legal untuk membuat seseorang tetap terjaga. Atau dengan procedure design atau traning, sebagai contoh cross checking merupakan jalan efektif untuk menyelesaikan masalah ini.
Dalam penilaian error awak pesawat, masih banyak persoalan yang dihadapi. Pertama, masih ada faktor lain yang harus dipertimbangakn dalam analisa tugas. Bersamaan dengan analisa senario, analisa tugas secara menyeluruh harus dilakukan. Kedua, ketergantungan antar subtask harus ditentukan lebih hati-hati, karena akan berpengaruh pada hasil HEP. Terakhir, senario yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda. Berapa banyak senario yang diperlukan merupakan masalah khususnya untuk system designers.